Jelang pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengumumkan pernyataan terkait hal tersebut.
Dalam pernyataannya, PM Han mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya keras selama beberapa tahun terakhir untuk mengambil tindakan praktis yang dapat menjaga kesehatan dan keselamatan warga negara, sebelum pembuangan air limbah radioaktif dari Fukushima, Jepang.
PM Han juga menerangkan hal-hal yang telah disepakati oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan pemerintah Jepang.
Menurutnya, setelah Jepang memulai pembuangan air limbah, tim ahli Korea Selatan akan dikirim ke kantor IAEA di lapangan setiap dua minggu sekali untuk melakukan verifikasi.
Selain itu, pihak Jepang akan memberikan data terkait pembuangan air limbah kepada pemerintah Korea Selatan setiap jam, ketika tim ahli dari Korea Selatan tidak berada di lapangan.
PM Han menambahkan, petugas khusus untuk pembagian informasi antara Korea Selatan dan IAEA telah ditetapkan dan akan memulai komunikasinya pada hari Kamis (24/08) ini, serta mengadakan rapat virtual secara rutin.
PM Han berulangkali menegaskan pemerintah tetap akan mempertahankan pembatasan impor hasil laut dari Jepang.
Pemerintah Korea Selatan sedang melarang impor 15 hasil laut dari 8 prefektur, termasuk Prefektur Fukushima, dan 27 jenis hasil pertanian dari 15 prefektur di Jepang.
PM Han kembali menekankan bahwa pemerintah Korea Selatan mengharapkan dan mendesak pemerintah Jepang untuk mengumumkan informasi secara jelas dan bertanggung jawab, dalam seluruh proses pembuangan air limbah radioaktif tersebut yang berlangsung bertahap selama 30 tahun ke depan.