Jepang telah memulai pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima pada hari Kamis (24/08).

Sejumlah media Jepang melaporkan bahwa Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (TEPCO) telah mulai membuang air limbah nuklir ke laut sekitar pukul 13.00 hari Kamis berdasarkan keputusan pemerintah Jepang pada hari Selasa (22/08).

Pembuangan itu dilakukan setelah 2 tahun 4 bulan sejak Perdana Menteri Yoshihide Suga memutuskan pembuangan air limbah radioaktif ke laut pada bulan April 2021, dan juga sekitar 12 setengah tahun sejak kecelakaan PLTN Fukushima terjadi akibat Gempa Tohoku pada 11 Maret 2011 lalu.

TEPCO telah melepaskan air limbah yang disimpan di tangki PLTN Fukushima yang telah dilarutkan dengan air laut menggunakan sistem ALPS yang berada di depan PLTN melalui terowongan bawah laut sepanjang 1 kilometer.

Jika air limbah diolah melalui sistem ALPS, maka 62 jenis zat radioaktif termasuk sesium akan terurai, namun nuklida seperti tritium dan 14 jumlah karbon tidak akan hilang.

TEPCO telah memutuskan bahwa nuklida yang tidak tersaring dengan ALPS akan diencerkan dengan air laut dan menjadikan konsentrasinya kurang dari 1.500 becquerel per liter, atau 1/40 dari standar peraturan Jepang.

Pada hari Selasa (22/08) sore, air limbah sebanyak 1 ton telah dicampurkan dengan air laut dengan menggunakan fasilitas pengenceran dan dimuat di dalam tangki besar.

TEPCO mengatakan bahwa sampel yang diambil dari tangki untuk mengetahui konsentrasi nuklida ditemukan jauh di bawah nilai standar yaitu 1.500 becquerel per liter.