Portal web Korea Selatan, Naver mengumumkan 'HyperCLOVA X', yang merupakan kecerdasan buatan (AI) generatif versi Korea Selatan.

Naver, pada hari Kamis (24/08) menggelar acara 'DAN23' dimana mereka mengumumkan arah teknologi dan strategi bisnisnya serta memperkenalkan AI generatif bernama 'HyperCLOVA X', yang merupakan layanan AI interaktif berbasis 'CLOVA X' bersamaan dengan layanan pencarian AI generatif bernama  'CUE:'.

Clova X yang memulai layanan uji coba pada hari Kamis (24/08), adalah AI interaktif yang dapat memberikan berbagai jawaban berdasarkan kreativitas, ringkasan, terjemahan, pemrograman, serta mampu untuk melanjutkan percakapan dengan topik yang sama, dan tidak hanya melakukan satu pertanyaan dan jawaban saja.

Clova X telah menerapkan 'Skill', sebuah sistem yang menghubungkan berbagai layanan API dari dalam dan luar Naver untuk melengkapi jawaban yang terbatas dengan kemampuan generasi model bahasa.

Semantara itu untuk CUE: yang akan memulai layanan uji coba pada bulan depan, merupakan layanan untuk memberikan hasil pencarian dengan menggunakan informasi terbaru atas pertanyaan yang mengandung arti yang kompleks.

Naver menekankan bahwa mereka telah mengembangkan CUE: dengan meminimalkan batasan layanan AI generatif yang ada melalui tiga tahap proses teknis, yaitu pemahaman pertanyaan, pengumpulan sumber jawaban, dan verifikasi kesesuaian fakta dari jawaban dan sumber.  

Naver menyatakan, layanan CUE: akan diterapkan secara terintegrasi dan bertahap pada pencarian Naver mulai November mendatang.

CEO Naver, Choi Soo-yeon, dalam pidato pembukaan acara tersebut mengungkapkan, bahwa teknologi berdasarkan rekomendasi AI yang terakumulasi di berbagai bidang dan pengalaman operasional Naver, mendukung daya saing teknologi 'HyperCLOVA X' dan diharapkan AI generatif akan membawa perubahan baru dalam kehidupan sehari-hari bagi para mitranya.

Choi menambahkan bahwa pada November mendatang, Naver akan membuka pusat data yang dapat menampung lebih dari 600.000 unit server dan pusat data yang terbesar di Asia itu akan berperan sebagai pusat AI berskala besar.