Pemerintah Korea Selatan menambah jumlah kuota tenaga kerja asing (TKA) terampil pada tahun ini dengan total mencapai 35 ribu orang, serta mahasiswa asing di Korea Selatan dapat bekerja selama 3 tahun setelah lulus. 

Kementerian Kehakiman Korea Selatan mengumumkan upaya deregulasi terkait visa, dalam rapat strategi deregulasi keempat yang dipimpin langsung oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Kamis (24/08). 

Diketahui, kuota visa untuk TKA terampil (E-7-4) ditingkatkan menjadi 17,5 kali lipat atau 35 ribu orang pada tahun ini. 

Dalam aturan penambahan kuota tersebut, perusahaan dapat langsung merekomendasikan TKA yang direkrut, dan status visa TKA yang direkomendasikan itu dapat berubah sesuai persyaratan, seperti kemampuan berbahasa Korea. 

Selain itu, mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Korea Selatan dapat bekerja di bidang kerja atau perusahaan yang merekrut TKA selama tiga tahun. 

Apabila menerima pendidikan yang diperlukan di bidang pembuatan kapal, maka status visa mahasiswa asing tersebut dapat dikonversi menjadi visa tenaga profesional atau E-7. 

Hingga saat ini, mahasiswa asing yang telah lulus dan tidak bekerja di bidang profesional atau kantor biasa di Korea Selatan, harus pulang ke negara asal mereka atau negara ketiga. 

Menteri Kehakiman Han Dong-hoon mengatakan, bahwa pihaknya akan memperluas peluang perekrutan TKA yang legal, dan akan membatasi pekerjaan tenaga kerja yang ilegal agar menghilangkan kekhawatiran masyarakat.