Kantor Kepresidenan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Korea Utara dan Rusia terpantau sedang aktif melakukan negosiasi perdagangan senjata.
Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby menyampaikan, setelah Menteri Pertahanan Rusia, SergeyShoygu mengunjungi Korea Utara pada bulan lalu, dan perwakilan Rusia lainnya yang juga mengunjungi Pyongyang.
Dilanjutkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah saling bertukar surat untuk menjanjikan penguatan kerja sama antara kedua negara.
Kirby juga memandang Korea Utara dan Rusia sedang membicarakan penyediaan bahan-bahan untuk mendukung industri pertahanan Rusia selain amunisi yang digunakan dalam Perang Ukraina, dan pembicaraan tingkat tinggi antara kedua negara akan berlanjut beberapa bulan ke depan.
Kirby mengkritik bahwa Presiden Putin meminta amunisi dan bahan-bahan untuk senjata kepada Korea Utara, untuk meningkatkan basis industri pertahanan Rusia. Dimana hal tersebut dinilai justru menunjukkan bahwa Rusia sedang dalam keadaan yang lemah.
Sementara itu, Duta Besar Korea Selatan, AS, dan Jepang untuk PBB mendesak Korea Utara dan Rusia untuk menghentikan negosiasi perdagangan senjata, dengan alasan negosiasi itu melanggar resolusi Dewan Keamanan dan perjanjian Pyongyang untuk tidak akan menjual senjatanya kepada Rusia.