Pemerintah Korea Selatan akan menyampaikan pendapatnya mengenai pembuangan air limbah radioaktif PLTN Fukushima dalam Sidang Umum Organisasi Maritim Internasional (IMO) yang diadakan di London, Inggris, tanggal 2 Oktober mendatang.
Dalam pengarahan hari Jumat (01/09) tentang air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima, Jepang, Direktur Pertama Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah, Park Goo-yeon mengatakan perwakilan Korea Selatan akan menghadiri sidang umum IMO bulan Oktober untuk menyampaikan berbagai pendapat.
Park menjelaskan bahwa pemerintah akan menentukan posisinya berdasarkan pembuangan air limbah nuklir tersebut secara konsisten sesuai dengan standar internasional atau kajian ilmiah.
IMO akan menggelar sidang umumnya pada tanggal 2 hingga 5 Oktober dan akan membahas isu terkait limbah radioaktif pada hari ketiga sidang, di tanggal 4 Oktober.
Pada Agustus 2021, Pemerintahan Moon Jae-in memaparkan pendapatnya yang menyebut bahwa air terkontaminasi itu dianggap sebagai limbah laut, sehingga dinilai perlu untuk dibahas dalam Konvensi London. Sedangkan Pemerintahan Yoon Suk Yeol pada Juli tahun lalu memaparkan pendapatnya, dengan menyebut bahwa pendapat negara-negara terkait perlu untuk didiskusikan bersama.
Konvensi London merupakan perjanjian internasional yang melarang pembuangan limbah ke laut dan baik Korea Selatan maupun Jepang terdaftar sebagai pihak terkait.
Pemerintah Jepang berpendapat bahwa Konvensi London tidak dapat diterapkan karena limbah yang dibuang menggunakan fasilitas darat terowongan sepanjang 1 km.
IMO telah menyimpulkan bahwa masalah air limbah radioaktif Jepang tidak dapat diterapkan dengan Konvensi London, tetapi didiskusikan dan diputuskan oleh para pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu, penting untuk mendengarkan berbagai pendapat dari masing-masing pihak di dalam sidang umum IMO bulan depan.