Pemerintah Kota Ulsan mengumumkan pada hari Jumat (01/09) bahwa mereka telah terpilih sebagai badan pelaku penyelidikan pendahuluan untuk proyek Badan Kerja Sama Internasional Korea (KOICA) yang diikuti bersama dengan Ulsan College dan Pusat Kerja Sama Pembangunan Internasional Ulsan.

Pemerintah Ulsan mengajukan proyek 'Pembangunan Sistem Pasokan Agrobisnis Rendah Karbon di Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia' dalam kompetisi KOICA tersebut.

Proyek itu untuk menerapkan teknologi pertanian dengan kecerdasan iklim serta teknologi sirkulasi energi dan sumber daya ke dalam sistem pasokan agrobisnis yang sedang berkembang sebagai industri inti atau polutan utama di kawasan ekonomi khusus Indonesia dengan dana sebesar 9 juta dolar AS.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia dan sektor pertanian dan kehutanan menyumbang sebanyak 56% dari emisi gas rumah kaca tersebut.

Karena terpilih sebagai badan pelaku penyelidikan pendahuluan, Ulsan College dan Pusat Kerja Sama Pembangunan Internasional Ulsan dapat mengajukan rencana proyek kepada KOICA berdasarkan hasil penyelidikan lapangan di Indonesia. 

Hasil seleksi dari KOICA akan diumumkan pada semester pertama tahun 2024 mendatang. 

Perwakilan pemerintah Ulsan menyebutkan terpilihnya sebagai badan pelaku penyelidikan pendahuluan tersebut akan menjadi pupuk baik untuk proyek bantuan pembangunan resmi (ODA) Pemerintah Ulsan yang masih belum dikembangkan.