Korea Utara mengatakan bahwa rudal yang ditembakkan pada hari Sabtu (02/09) dini hari adalah rudal jelajah jarak jauh.

Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) mengatakan pada hari Minggu (03/09) bahwa komisi militer pusat Partai Pekerja yang berkuasa memerintahkan latihan militer untuk menangkal skema musuh untuk perang agresi, dalam sebuah referensi yang jelas mengacu pada latihan gabungan Ulchi Freedom Shield (UFS) yang dilakukan oleh Seoul dan Washington.

KCNA mengatakan bahwa latihan penembakan simulasi serangan nuklir taktis dilakukan oleh unit barat Tentara Rakyat Korea Utara yang dipersenjatai dengan rudal jelajah strategis untuk mengeluarkan peringatan atas krisis nuklir.

KCNA mengatakan bahwa unit rudal tersebut menembakkan dua rudal jelajah strategis jarak jauh dari muara Sungai Chongchon ke arah Laut Kuning, yang terbang sejauh 1.500 kilometer selama 7.672 hingga 7.681 detik sebelum meledak pada ketinggian 150 meter di atas target.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, sebagai tanggapan, membantah klaim Korea Utara bahwa uji coba rudal itu berhasil, dan mengatakan bahwa hal itu dibesar-besarkan, dengan seorang pejabat yang mengatakan kepada Yonhap News bahwa analisis militer Korea Selatan menunjukkan bahwa tidak semua penembakan itu berhasil.