Hanya dalam tiga bulan terakhir, tingkat inflasi di Korea Selatan naik di kisaran 3% sebagaimana harga barang-barang yang telah kembali naik dan harga minyak mentah dunia pun kembali mengalami fluktuasi. 

Terlebih lagi di pasar tradisional Korea, harga yang dulunya bisa membeli 6 hingga 7 buah apel, saat ini hanya dapat beli sekitar 3 buah apel saja. 

Hal itu diketahui karena jumlah produksi apel di Korea Selatan yang telah mengalami penurunan sebesar 20% karena pengaruh dari cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan gelombang panas di musim panas tahun ini. Bahkan harga apel tersebut mengalami peningkatan secara signifikan, karena permintaannya yang melonjak jelang hari raya Chuseok mendatang. 

Diakui pula situasi yang sama juga terjadi pada buah persik di bulan Agustus hingga September yang merupakan musim panen buah persik. 

Harga buah-buahan di bulan Agustus lalu melonjak di angka 13% jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Peningkatan itu merupakan yang terbesar sejak bulan Januari tahun lalu. 

Harga minyak mentah global pun saat ini tidak stabil, meskipun harga minyak itu telah anjlok lebih dari 10% dibandingkan tahun lalu. Itu sebabnya tingkat inflasi pada bulan Agustus lalu naik 3,4%. Tingkat inflasi di kisaran 3% terjadi untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir. 

Namun pemerintah Korea Selatan yakin bahwa inflasi akan kembali stabil setelah bulan Oktober mendatang, saat faktor-faktor sementara seperti lonjakan tajam harga produk pertanian akan mulai mereda.