Presiden Yoon Suk Yeol yang sedang melakukan kunjungan ke Asia Tenggara mengirimkan peringatan yang menargetkan kerja sama militer Korea Utara dan Rusia selama dua hari berturut-turut.
Presiden Yoon menghadiri KTT Asia Timur bersama dengan pemimpin negara-negara ASEAN, Amerika Serikat (AS), Jepang, Cina, India, dan lainnya di Jakarta, Indonesia pada hari Kamis (07/09).
Dalam kesempatan itu, Presiden Yoon mengatakan bahwa pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara merupakan pelanggaran serius resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB dan tantangan langsung terhadap perdamaian dunia, serta menjadi ancaman nyata yang dapat menembakkan semua negara yang hadir dalam pertemuan di Jakarta itu.
Dilanjutkan, Korea Utara mendapat sanksi ketat dan komprehensif dari DK PBB dan semua negara anggota PBB wajib untuk menepati resolusi sanksi DK itu, dan justru pertanggungjawaban anggota tetap DK yang mengambil resolusi itu lebih berat.
Ungkapan Presiden Yoon itu tampaknya menargetkan Rusia yang mencoba untuk bekerja sama dengan Korea Utara dalam transaksi persenjataan dan teknologi militer dan Cina yang tampak kurang aktif dalam melaksanakan sanksi DK itu.
Diketahui Perdana Menteri China Li Qiang dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menghadiri KTT Asia Timur tersebut.
Selanjutnya, Presiden Yoon juga meminta upaya anggota DK untuk mencegah perbuatan ilegal Korea Utara seperti pencurian aset virtual yang merupakan sumber utama dana untuk pengembangan nuklir dan rudal, pengiriman pekerja ke luar negeri, dan sebagainya.
Mengenai isu laut Cina Selatan yang menimbulkan sengketa wilayah antara beberapa negara ASEAN dengan Cina, Presiden Yoon mengharapkan Code of Conduct (CoC) yang sedang dinegosiasikan akan ditetapkan untuk menjamin hak-hak sah setiap negara dengan tetap menghormati prinsip-prinsip hukum internasional.
Selain itu, Presiden Yoon juga mengatakan bahwa Korea Selatan membangun tatanan internasional berdasarkan nilai-nilai universal dan memperluas kontribusi berdasarkan kerja sama antara Korea Selatan, AS, dan Jepang di kawasan Indo-Pasifik.