Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Jumat (08/09) ini.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin akan membahas upaya untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang diplomasi dan keamanan, serta memperdalam kemitraan di bidang industri masa depan, seperti kendaraan listrik dan baterai.
Mengingat peran Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini, pembicaraan KTT itu diharapkan dapat mencakup isu-isu regional yang lebih luas, termasuk upaya bersama dalam memblokir kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia serta menegakkan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara.
Pembicaraan tersebut juga diharapkan dapat membahas berbagai cara untuk memperkuat kerja sama dalam rantai pasokan untuk mineral-mineral utama dan teknologi canggih.
Dalam pertemuan bisnis Korea Selatan-Indonesia pada hari Kamis (07/09), Presiden Yoon mengatakan bahwa kerja sama antara kedua negara harus diperluas dan dikembangkan dari pertumbuhan kuantitatif ke kualitatif. Yoon menekankan perlunya memperluas kerja sama secara tajam dalam industri teknologi tinggi dan rantai pasokan, mengingat lanskap industri global yang berkembang pesat.
Presiden Yoon juga menyoroti bahwa Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN dan negara yang memiliki cadangan mineral utama. Dia mengatakan bahwa negara Asia memiliki potensi besar untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang memimpin industri teknologi tinggi, seperti mobil listrik dan baterai.
Presiden Yoon akan mengakhiri kunjungan empat harinya di Jakarta, Indonesia pada hari Jumat ini dan terbang ke New Delhi, India, untuk menghadiri KTT G20.