Presiden Yoon Suk Yeol yang tengah dalam perjalanan menuju India pada hari Jumat (08/09) menyatakan dalam wawancara tertulis dengan media 'The Times Of India', bahwa ia ingin membahas peningkatan kerja sama industri pertahanan dan rantai pasokan di dalam KTT dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. 

Menurut Yoon, India adalah mitra utama yang memiliki landasan nilai yang penting seperti kebebasan, demokrasi, dan lainnya, serta akan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang yang mencakup pertahanan, ekonomi, hingga teknologi canggih. 

Secara rinci Presiden Yoon menyatakan dirinya akan membahas peningkatan kerja sama di bidang industri pertahanan, teknologi canggih, pembangunan infrastruktur, penelitian bersama di bidang luar angkasa, tenaga atom, serta bioteknologi.

Sehubungan dengan KTT G20 tahun ini, Presiden Yoon mengatakan bahwa KTT G20 kali ini dibuka dalam berbagai tantangan ekonomi termasuk inflasi tinggi dan krisis global seperti perang di Ukraina. Sehingga seluruh negara anggota G20 harus dapat menunjukkan kepemimpinan mereka untuk mengatasi tantangan serupa. 

Ditambahkan pula, Korea Selatan juga akan turut mengambil bagian dalam upaya tingkat G20, dan kerja sama yang erat dengan india untuk memecahkan masalah terkait Global South. 

Atas permintaan India untuk merevisi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Korea Selatan, Presiden Yoon menekankan investasi perusahaan Korea Selatan di India yang bermanfaat, turut berkontribusi dalam membesarkan industri manufaktur India dan penciptaan lapangan kerja.