Presiden Yoon Suk Yeol menggelar KTT dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Jumat (08/09) dan menyepakati untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan ekonomi.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa kedua presiden menyepakati untuk melakukan kerja sama strategis di bidang diplomasi dan keamanan, meningkatkan kemitraan di bidang ekonomi yang saling menguntungkan, memperkokoh kerja sama industri pertahanan, menyediakan landasan sistem untuk kemajuan perusahaan Korea Selatan ke Indonesia, hingga mengaktifkan pertukaran sumber daya manusia.
Dua negara menyepakati untuk melakukan koalisi dan kerja sama terkait Gagasan Koalisi antara Korea Selatan dan ASEAN (KASI), dan pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP).
Selain itu, dua negara juga berkomitmen untuk melanjutkan perdagangan dan investasi berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Korea Selatan dan Indonesia yang telah berlaku pada bulan Januari lalu.
Sejalan dengan proyek pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur sampai tahun 2045 mendatang, dua pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pembangunan infrastruktur.
Dua presiden menegaskan tekad bersama untuk menyelesaikan proyek pengembangan bersama jet tempur KF-21·IF-X.
Di sela kunjungan kali ini, Presiden Yoon menandatangani MOU terkait hak intelektual dan hak paten perusahaan Korea Selatan untuk melindungi teknologi utama dari 2 ribu unit perusahaan Korea Selatan.
Presiden Yoon meminta perhatian dan dukungan besar dari pemerintah Indonesia untuk membantu perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia.
Sementara itu, Presiden Yoon juga meminta dukungan agar Korea Selatan dapat menarik EXPO Dunia 2030 ke Busan, dan juga menekankan manajemen bersama dunia internasional atas provokasi misil dan nuklir Korea Utara.