Sehubungan dengan laporan terkait pembatasan ekspor pupuk urea oleh Cina, pemerintah Korea Selatan menjelaskan bahwa tidak ada pembatasan ekspor secara resmi dari pemerintah Cina.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan menyatakan pada hari Jumat (08/09), bahwa pihaknya menegaskan laporan tersebut melalui saluran diplomasi dan Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Cina, serta tidak ada pembatasan ekspor pupuk urea secara resmi.
Ditambahkan pula, sebuah perusahaan produksi pupuk kimia di Cina mengumumkan rencana penambahan jumlah ekspor pupuk urea, sehingga tidak ada langkah pembatasan ekspor pupuk urea seperti di masa lalu.
Kementerian tersebut juga menjelaskan bahwa tidak ada masalah dalam penyediaan stok pupuk urea di dalam negeri Korea Selatan, karena porsi impor dari Timur Tengah pun masih cukup tinggi, dan harganya telah stabil.
Pada tahun ini, 41% pupuk urea diimpor dari Qatar, dan 10% dari Arab Saudi, sehingga porsi impor pupuk urea dari Cina hanya mencapai 17%.
Pemerintah telah menyediakan 299 ribu ton atau 77,4% dari total permintaan pupuk urea pada tahun ini, dan juga akan mengimpornya secara menyeluruh sampai akhir tahun ini. Sehingga tidak ada gangguan dalam penyediaan stok pupuk urea sampai akhir tahun.
Selain itu, urea untuk kendaraan juga tidak bermasalah dalam proses impor dari Cina.