Pembuangan air olahan limbah radioaktif tahap pertama dari PLTN Fukushima di Jepang ke laut yang dimulai pada tanggal 24 Agustus lalu, dirampungkan pada hari Senin (11/09). 

Tiga ahli dari Korea Selatan yang sebelumnya dikirim ke kantor Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Fukushima, Jepang untuk ikut memantau proses pembuangan air limbah nuklir itu, telah pulang kembali setelah mengakhiri pertemuan teknologi dengan IAEA dan kunjungan ke fasilitas-fasilitas PLTN tersebut. 

Wakil Pertama Menteri Urusan Kebijakan dan Koordinasi Pemerintah Park Gu-yeon menuturkan pada hari Senin (11/09), bahwa total air limbah yang mencapai 7,763 juta liter telah dibuang ke laut, dan diantaranya terdapat tritium dengan total mencapai 1 triliun 244 miliar becquerels.

Selanjutnya dikatakan bahwa tingkat konsentrasi tritium di 14 titik perairan dalam jarak 10 kilometer dinyatakan masih berada di bawah ambang batas yang ditentukan.  

Ditambahkan, tidak ada kendala atau situasi abnormal dalam proses pembuangan air limbah tersebut. 

Wakil Menteri Park menerangkan bahwa selama kunjungan sekitar dua pekan, tim ahli Korea Selatan melakukan kunjungan langsung ke kantor lapangan dan sejumlah pertemuan teknologi secara virtual dengan pihak IAEA. 

Melalui pertemuan teknologi tersebut, tim ahli Korea Selatan telah mengonfirmasi bahwa IAEA menganalisis secara independen tingkat konsentrasi nuklida, terpisah dengan operator PLTN Fukushima, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) di Jepang. 

Park lebih lanjut mengatakan bahwa penjadwalan kunjungan kedua dari tim ahli Korea Selatan sedang dikoordinasikan untuk dilaksanakan pada pekan depan.