Komisi Anti Korupsi dan Hak Sipil (ACRC) Korea Selatan mengumumkan pada hari Senin (11/09) bahwa pihaknya telah menemukan sebanyak 353 kasus nepotisme rekrutmen di Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) selama tujuh tahun terakhir.

ACRC kemudian mengatakan bahwa terdapat 28 pegawai KPU yang telah didakwa melakukan penipuan pekerjaan, sementara 312 kasus lainnya sedang diselidiki.

ACRC menduga NEC telah berbuat curang dalam proses rekrutmen bagi 58 orang atau sekitar 15% dari 384 karyawan dalam 7 tahun terakhir.  

Investigasi juga mengungkapkan bahwa, dari 162 rekrutmen yang dilakukan selama 7 tahun terakhir, terdapat 104 kasus di mana NEC melanggar prosedur rekrutmen yang adil yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang Kepegawaian Nasional, serta peraturan NEC sendiri, seperti adanya hubungan keluarga. 

Investigasi intensif sedang dilakukan setelah muncul tuduhan pada Mei lalu bahwa terdapat beberapa anak dari mantan dan pejabat senior saat ini telah dipekerjakan di NEC melalui jalur nepotisme atau tidak adil.