Sehubungan dengan rencana bantuan dana sebesar 3 triliun won yang disampaikan dalam KTT G20, Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa dukungan bantuan tersebut menjadi kepentingan bagi masyarakat Korea Selatan.
Di dalam sidang kabinet pada hari Selasa (12/09), Presiden Yoon menyatakan bahwa kontribusi yang bertanggung jawab sepenuhnya dilaksanakan untuk warga Korea Selatan, dan apabila Korea Selatan dihargai dengan kepemimpinan di dunia internasional, maka dampak akhirnya juga akan kembali kepada masyarakat Korea Selatan sendiri.
Ditambahkan pula, negara yang kuat secara ekonomi harus membantu negara yang sedang menghadapi bencana besar atau yang tengah berperang.
Menurut Yoon, kerja sama pengembangan dapat bermanfaat baik bagi negara yang menerima bantuan maupun negara yang memberikan bantuan. Serta kerja sama pengembangan sangat dibutuhkan untuk ekspor dan kemajuan perusahaan Korea Selatan ke dunia.
Presiden Yoon telah mengumumkan akan menyalurkan bantuan dana sebesar 300 juta dolar tanpa syarat, dan 2 miliar dolar bersyarat setelah tahun 2025 mendatang, yang disampaikan dalam gelaran KTT G20 tanggal 10 September lalu.
Selain itu, dalam sidang kabinet yang digelar hari Selasa ini, Presiden Yoon turut memaparkan hasil kunjungannya ke Indonesia dan India pada pekan lalu.
Terkait pertemuannya dengan PM Cina Li Qiang, Yoon menekankan masalah Korea Utara tidak boleh mengganggu hubungan antara Korea Selatan dan Cina. Yoon juga meminta kepada pemerintah Cina untuk menjalankan peran yang bertanggung jawab sebagai negara tetap Dewan Keamanan PBB.
Selain itu, Korea Selatan, Cina dan Jepang berencana untuk menggelar KTT tiga negara.
Selanjutnya, Yoon memaparkan bahwa Korea Selatan dan India telah menyepakati untuk melakukan kerja sama di bidang angkasa luar, dan untuk itu, Presiden mendesak parlemen untuk segera meloloskan UU terkait pendirian Direktorat Jenderal Penerbangan dan Angkasa Luar.