Serikat pekerja kereta api menggelar aksi mogok kerja serentak mulai pukul 9 pagi hari Kamis (14/09) untuk menuntut perluasan jalur kereta api umum dan penerapan jadwal empat kelompok dalam dua shift.
Serikat Pekerja Kereta Api Korea akan melakukan aksi mogok kerja tersebut selama empat hari hingga pukul 9 pagi hari Senin (18/09) pekan depan.
Menurut serikat pekerja, sekitar 13 ribu pekerja akan ikut serta dalam aksi mogok kerja kali ini, yang tidak termasuk dalam sekitar 9 ribu pekerja yang tetap beraktivitas untuk pengoperasian kereta.
Selama periode aksi mogok kerja empat hari itu, kereta berkecepatan tinggi KTX akan beroperasi dengan kecepatan 68% dari tingkat normal, kereta biasa 60%, dan kereta subway metropolitan 75%.
Pemerintah telah menerapkan sistem penanggulangan darurat dan berencana untuk meminimalkan gangguan dalam operasi kereta dengan membawa pekerja pengganti untuk mempertahankan operasi pada tingkat 90% dari tingkat normal selama jam-jam sibuk pagi hari di jalur kereta subway metropolitan, dan pada tingkat 80% dari tingkat normal selama jam-jam sibuk di sore hari.
Selain itu, bekerja sama dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat berencana untuk mengerahkan bus ke Seoul, Provinsi Gyeonggi dan Incheon selama jam-jam sibuk.
Selanjutnya, Kementerian Transportasi berencana untuk bekerja sama dengan polisi kereta api untuk menanggapi setiap kegiatan ilegal yang mungkin terjadi selama aksi mogok kerja tersebut, termasuk tindakan yang menghalangi tugas personil yang mengoperasikan kereta api.