Bank Pembangunan Asia (ADB) mempertahankan prediksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun 2023 di angka 1,3%, seperti yang sebelumnya telah dirilis pada bulan Juli lalu.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan pada hari Rabu (20/09) menyatakan bahwa, ADB merilis prediksi tersebut dalam laporan Asian Development Outlook Update 2023.
Prediksi ADB tersebut lebih rendah dari yang diumumkan oleh OECD yaitu 1,5%, dan 1,4% yang diprediksi oleh Dana Moneter Internasional (IMF), pemerintah Korea Selatan, dan Bank Sentral Korea (BOK).
Adapun ADB juga tetap menjaga perkiraan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun 2024 mendatang di angka 2,2%.
Sedangkan tingkat inflasi Korea Selatan pada tahun ini diperkirakan akan turun 0,2% poin dari 3,5% yang prediksi sebelumnya pada bulan Juli, menjadi 3,3%. Sementara itu, perkiraan inflasi tahun depan juga turun 0,3% poin dari 2,5% yang prediksi sebelumnya pada bulan Juli, menjadi 2,3%.
ADB memprediksi tingkat pertumbuhan rata-rata dari 49 negara anggota di kawasan Asia-Pasifik, kecuali Jepang, Australia, dan Selandia baru, sebesar 4,7% untuk tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya, yaitu 4,8% yang diumumkan pada bulan Juli.
ADB mendiagnosis resesi pasar properti Cina, pemburukan pertahanan pangan akibat fenomena El Nino, kebijakan moneter negara-negara maju, dan stabilitas keuangan sebagai faktor risiko bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia pada masa depan.