Korea Utara dilaporkan telah mulai mentransfer senjata artileri ke Rusia. Mengutip seorang pejabat Amerika Serikat (AS), CBS News melaporkan pada hari Kamis (05/10) bahwa sejauh ini belum dapat dikonfirmasi apakah transfer tersebut merupakan bagian dari perjanjian pasokan jangka panjang yang baru atau pengiriman yang terbatas, serta imbalan apa yang didapatkan oleh Korea Utara dari hal tersebut.
Bantuan senjata yang dilaporkan oleh Korea Utara tampaknya merupakan hasil dari pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin selama perjalanan Kim yang jarang terjadi ke Rusia pada bulan lalu.
Putin mengisyaratkan setelah pertemuan tersebut tersebut bahwa ia dan Kim telah membahas kerja sama militer, dan kerja sama tersebut tampaknya akan terwujud pada minggu ini.
KBS meminta Departemen Pertahanan AS untuk mengonfirmasi laporan tersebut, namun Pentagon mengatakan tidak ada yang bisa ditambahkan selain pernyataan juru bicara sebelumnya.
Para pejabat pemerintahan Biden, termasuk Pentagon, telah mencatat bahwa setiap kesepakatan senjata antara Pyongyang dan Moskow akan menjadi pelanggaran terhadap sanksi Dewan Keamanan PBB, dan memperingatkan bahwa Korea Utara akan mendapatkan ganjaran yang setimpal untuk kesepakatan semacam itu.