Para diplomat muda yang fokus pada kegiatan di bidang pelucutan senjata mengunjungi Korea Selatan untuk mendapatkan pelatihan keamanan di Semenanjung Korea.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa Rombongan Pelatihan Pelucutan Senjata yang terdiri dari 23 orang diplomat luar negeri menjalankan kegiatan selama dua hari di Korea Selatan, mulai hari Kamis (05/10). Mereka juga termasuk pertemuan pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, kunjungan ke Zona Demiliterisasi (DMZ), kunjungan ke Monumen Peringatan Perang, dan beberapa agenda lainnya.
Rombongan Pelatihan Pelucutan Senjata PBB dibentuk pada tahun 1978 silam, kemudian melalui resolusi Majelis Umum PBB, dan para diplomat muda berusia 26-35 tahun mendapatkan pelatihan selama dua bulan tiap tahun untuk meningkatkan profesionalisme di bidang pelucutan senjata negara anggota PBB.
Rombongan pelatihan tersebut mengunjungi negara yang maju di bidang pelucutan senjata atau non-proliferasi termasuk lembaga internasional utama terkait, serta mengunjungi Korea Selatan untuk ke-6 kalinya.
Mereka melakukan pengarahan ringkasan terkait diplomasi non-proliferasi dan kebijakan Korea Selatan terhadap Korea Utara di dalam pertemuan dengan pejabat Kemenlu Korsel.
Direktur Badan Urusan Non-proliferasi dan Tenaga Nuklir Kemenlu Korsel, Youn Jong-kwon menjelaskan bahwa pengarahan ringkasan kali ini akan menjadi penelitian yang realistis mengenai kebijakan terkait non-proliferasi dari negara yang menghadapi ancaman besar nuklir.