Sehubungan dengan serangan mendadak dari kelompok militan Palestina Hamas ke Israel baru-baru ini, pemerintah Korea Selatan mulai melakukan pemeriksaan atas pasokan minyak mentah dan gas dalam negeri, serta dampaknya pada harga minyak baik dalam negeri maupun luar negeri.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Energi Korea Selatan mengatakan pada hari Senin (09/10) bahwa pihaknya bersama dengan Perusahaan Gas Korea dan Perusahaan Minyak Korea, melakukan pemeriksaan darurat dalam situasi pasokan minyak dan gas, seiring terjadinya perang antara Israel dan Palestina.
Kementerian memastikan tidak ada gangguan dalam pasokan minyak mentah dan gas alam cair (LNG) sebagaimana wilayah yang tengah terlibat dalam konflik, jauh dari Selat Hormuz, jalur utama impor minyak mentah dan gas ke dalam negeri.
Dalam pertemuan pada hari Senin, Kementerian juga memastikan cadangan minyak dan gas dalam negeri, sembari antisipasi jika terjadi situasi darurat.
Selain itu, para pihak dalam pertemuan itu juga membahas mengenai tanggapan, termasuk berbagai skenario terkait harga minyak dan gas ke depan.