Acara perayaan Hari Jadi Hangeul ke-557 digelar di kota Sejong pada hari Senin (09/10).
Acara yang pertama kalinya diadakan di kota daerah, bukan di ibukota Seoul pada tahun ini, dihadiri oleh sejumlah pejabat senior pemerintah, pejabat lembaga terkait Hangeul serta seribu masyarakat dari kalangan sipil.
Perdana Menteri Han Duck-soo yang tengah melakukan perjalanan ke luar negeri mengharapkan “Hangeul” dapat menjadi bahasa dunia yang akan memimpin era kecerdasan buatan (AI) ke depan. Lebih lanjut dikatakan, bahwa belakangan ini Hangeul telah dinilai sebagai abjad dan huruf yang paling sesuai dengan era digital.
Dalam pidatonya yang dibaca oleh Menteri Keselamatan dan Administrasi Publik Lee Sang-min, Han mengakui bahwa bukan hanya perusahaan dalam negeri saja, tetapi perusahaan global pun tengah berjuang untuk membangun lingkungan AI berbasis Hangeul, dengan fokus menyediakan layanan dalam bahasa Korea.
Selanjutnya ia berjanji untuk memperluas sumber daya bahasa Korea yang mampu merintis industri AI dan memperbarui norma linguistik secara sistematis, dimana Hangeul dapat beradaptasi secara fleksibel untuk lingkungan bahasa yang semakin beragam.
PM Korea Selatan itu juga menyampaikan komitmennya untuk menghadapi era digital dan era kecerdasan buatan (AI), bahkan melakukan yang terbaik untuk berbagi nilai-nilai huruf Hangeul dengan lebih banyak masyarakat di seluruh belahan dunia.
Selama acara perayaan hari Hangeul tahun ini, ketua Yayasan Budaya Wonam Lee Ki-nam yang telah mengkaji cara menuliskan bahasa suku Cia-Cia di Sulawesi Tenggara, Indonesia dengan abjad Hangeul, dianugerahi penghargaan pemerintah, bersama profesor Wang Hye-sook yang berupaya menyebarkan Hangeul dan budaya Korea di Universitas Brown, AS, serta penerjemah Kim Seok-hee yang menyebarluaskan penggunaan Hangeul dengan menerjemahkan ke sebanyak 300 buku.
Sementara itu, partai berkuasa dan oposisi dengan satu suara mengungkapkan akan melanjutkan semangat cinta dari Raja Sejong bagi rakyatnya, bertepatan dengan perayaan hari Hangeul. Raja Sejong yang begitu cinta rakyatnya dan membuat huruf yang luar biasa masih terus menerima penghormatan hingga saat ini.