Kantor kepresidenan telah berjanji untuk meminimalkan dampak konflik bersenjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas terhadap ekonomi Korea Selatan.
Sekretaris Senior Kepresidenan untuk Urusan Ekonomi Choi Sang-mok menyampaikan janji tersebut dalam konferensi pers pada hari Senin (09/10), dengan mengatakan bahwa kementerian terkait dan otoritas keuangan saat ini tengah memeriksa situasi pasar secara komprehensif dan dampak yang muncul setelah pecahnya konflik.
Karena ketidakpastian yang besar mengenai bagaimana konflik ini akan berkembang, Choi mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan upaya pencegahan yang ekstrem dan lebih memperkuat pemantauan pasar sambil menjaga semua kemungkinan tetap terbuka dan melakukan upaya maksimal untuk meminimalkan dampaknya terhadap perekonomian.
Mengenai kekhawatiran akan kenaikan harga minyak internasional akibat konflik Timur Tengah, Sekretaris Presiden mengatakan bahwa ketidakpastian ekonomi dikhawatirkan akan terus meningkat akibat konflik tersebut.
Ia menambahkan, bahwa pemerintah akan tetap terbuka untuk menggunakan sistem domestik seperti pajak bahan bakar untuk mengurangi beban rumah tangga, sambil memantau harga minyak dan konsekuensi dari konflik tersebut.
Choi menekankan bahwa pemerintah akan tetap waspada dan memantau dengan seksama atas ketidakpastian dan variabel-variabel ekonomi global, melakukan upaya maksimal, sambil menjaga berbagai kemungkinan tetap terbuka.
Kantor Keamanan Nasional di kantor kepresidenan juga dilaporkan menerima informasi terbaru mengenai konflik dan menganalisa dampaknya terhadap keamanan serta rantai suplai negara.