Korea Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Jepang menggelar latihan militer gabungan di laut lepas tenggara Pulau Jeju pada hari Senin (09/10) kemarin dan hari Selasa (10/10) ini untuk mendeteksi dan melacak rudal Korea Utara.
Latihan militer gabungan trilateral kali ini dilakukan untuk pertama kali dalam 7 tahun sejak tahun 2016 lalu.
Menurut Angkatan Laut Korea Selatan, latihan tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara ketiga Menteri Pertahanan dalam Konferensi Keamanan Asia, dalam Dialog Shangri-La ke-20 di Singapura pada bulan Juni lalu. Termasuk mencakup di sektor pertahanan berdasarkan hasil KTT Korea Selatan, AS, dan Jepang di Camp David pada bulan Agustus lalu.
Kapal-kapal perusak dari ketiga negara berpartisipasi dalam latihan kali ini, termasuk kapal perusak Yulgok Yi I Aegis dan kapal pendukung militer Cheonchi dari Korea Selatan, kapal induk USS Ronald Reagan dari AS, dan kapal Hyuga milik Jepang.
Angkatan Laut Korea Selatan menyatakan bahwa, ketiga negara melakukan latihan kali ini sebagai bentuk upaya untuk mengembangkan kemampuan gabungan ketiga negara, guna menghadapi peningkatan ancaman rudal dan nuklir Korea Utara, sekaligus dalam upaya meningkatkan kemampuan melakukan operasi maritim gabungan.
Pada hari Minggu (08/10) sebelumnya, Angkatan Laut Korea Selatan, AS, dan Jepang juga menggelar pertemuan komandan maritim di kapal induk USS Ronald Reagan milik Angkatan Laut AS yang beroperasi di laut lepas tenggara Pulau Jeju.
Para komandan membahas tindakan balasan gabungan ketiga negara dalam menghadapi ancaman rudal dan nuklir Korea Utara yang semakin canggih, serta berbagai cara untuk memperkuat kerja sama keamanan maritim.
Secara khusus ketiga pihak bertukar pendapat mengenai peringatan secara real-time tentang rudal Korea Utara yang disepakati oleh ketiga negara dalam pertemuan di Camp David pada bulan Agustus lalu.