Kementerian Pendidikan melaporkan 'draft revisi sistem Tes Kemampuan Skolastik Nasional atau Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional (UMPTN) untuk tahun 2028' pada hari Selasa (10/10). Draft tersebut berisikan revisi terkait UMPTN dan nilai rapor SMA. 

Para pelajar akan mendapatkan ujian UMPTN 2028 tanpa mata pelajaran pilihan, sehingga seluruh pelarajan akan diuji dalam tes, seperti bahasa Korea, matematika, sosial, sains dan lainnya. 

Kementerian Pendidikan mengusulkan pembentukan soal baru 'matematika yang mendalam' untuk menciptakan sumber daya manusia yang dapat bersaing khususnya di bidang teknologi canggih. 

Ditambahkan pula, pihaknya tetap mempertahankan rasio penerimaan mahasiswa melalui UMPTN seperti saat ini, dan mengubah nilai rapor SMA dengan '5 level (tingkatan)' dari yang sebelumnya '9 level'. 

Mulai tahun 2025 mendatang, pihak sekolah akan melakukan evaluasi komprehensif terhadap semua mata pelajaran sesuai level prestasi pelajar dengan lima level, yaitu A-E dan juga tercatat bersama level evaluasi relatif dengan level 1-5. 

Kementerian Pendidikan menyatakan bahwa sistem evaluasi nilai rapor SMA dengan 9 level perlu untuk diperbaiki, karena jumlah pelajar yang semakin berkurang, serta terdapat kemungkinan pelajar yang menerima level 1 tidak ada di dalam sekolah kecil atau mata pelajaran dimana jumlah pelajar yang memilih tidak banyak. 

Selain itu, Kementerian tersebut juga memperketat standar memilih anggota komisi yang membuat soal UMPTN, dan anggota yang terpilih dilarang untuk mengambil bagian dalam sistem pendidikan swasta selama lima tahun ke depan. 

Kementerian Pendidikan mengatakan bahwa draft revisi kali ini akan ditetapkan dalam tahun ini melalui evaluasi dari Komisi Pendidikan Nasional.