Korban gempa di Afghanistan terus bertambah hingga mencapai lebih dari 4.500 orang akibat gempa bumi dahsyat yang melanda pada hari Sabtu (07/10) lalu.
Menurut kantor berita Spanyol EFE pada hari Senin (10/10), dengan mengutip pernyataan dari para pejabat Taliban, hingga kini korban tewas tercatat mencapai hampir 2.400 orang dan lebih dari 2 ribu orang lainnya terluka.
Kementerian Penanggulangan Bencana Afghanistan menyatakan bahwa 35 tim SAR sedang berusaha untuk mencari korban yang selamat, hingga jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah.
Pada hari Sabtu (07/10) waktu setempat, 2 gempa bumi bermagnitudo 6,3 mengguncang secara berturut-turut wilayah Herat yang terletak di bagian barat Afghanistan, dengan diikuti gempa susulan yang mengkhawatirkan.
Tanpa dukungan upaya penyelamatan, para penduduk Herat dilaporkan terpaksa terus menggali dengan tangan kosong untuk menyelamatkan orang-orang yang terkubur reruntuhan bangunan.
Karena Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan yang serius dengan kehilangan batuan asing setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021 lalu, maka komunitas internasional diperkirakan sulit untuk menyalurkan bantuan ke Afghanistan.
Badan bantuan dan non pemerintah telah meminta bantuan dari masyarakat internasional, namun hanya beberapa negara saja termasuk Pakistan dan Cina yang menawarkan dukungan secara terbuka.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan pada hari Senin (09/10) bahwa pemerintah Korea Selatan menyampaikan ungkapan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga yang menjadi korban gempa Afghanistan. Ditambahkan, bahwa Seoul berharap agar pemulihan dapat segera dilakukan di area yang terkena dampak gempa.