Jaksa penuntut mendakwa pemimpin partai oposisi utama Partai Demokratik (DP) Lee Jae-myung tanpa penahanan praperadilan atas tuduhan tindak pidana korupsi dalam skandal pembangunan Baekhyeon-dong. 

Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada hari Kamis (12/10) mendakwa Lee dan mantan ajudannya Jeong Jin-sang dengan pelanggaran kepercayaan di bawah Undang-Undang tentang Hukuman yang Diperberat untuk Kejahatan Ekonomi Tertentu.

Lee dituduh berkolusi dengan Jeong selama 4 tahun sejak April 2014 saat ia menjabat sebagai walikota Seongnam untuk mengecualikan pengembang kota dari proyek pembangunan apartemen sebagai bentuk bantuan kepada pelobi Kim In-seop, yang dicurigai telah membantu Lee selama kampanye walikota.

Pemberian eksklusivitas dalam proyek tersebut kepada perusahaan yang dijalankan oleh investor swasta, yang diidentifikasi dengan nama keluarga Jeong, memberikan berbagai bantuan yang kemudian diduga melancarkan perusahaan tersebut meraup keuntungan sebesar 136 miliar won, atau sekitar 101 juta dolar AS, di mana Kim juga diyakini mengantongi 7,7 miliar won.

Di sisi lain, Seongnam Development Corporation diduga mengalami kerugian sebesar 20 miliar won.

Sementara itu, pihak kejaksaan berencana untuk melakukan penyelidikan tambahan atas tuduhan penyuapan pihak ketiga yang melibatkan Lee terkait pengiriman uang ilegal oleh Ssangbangwool Group ke Korea Utara.

Badan negara tersebut menggabungkan kasus ini dengan persidangan yang sedang berlangsung atas tuduhan korupsi yang sama terhadap Lee Jae-myung dan mantan ajudannya terkait skandal pembangunan Daejang-dong dan Wirye.

Pada bulan lalu, pengadilan Seoul diketahui telah menolak permintaan jaksa penuntut untuk mengajukan surat penahanan praperadilan untuk Lee.