Pemilihan sela untuk Kepala Distrik Gangseo di Seoul disebut-sebut sebagai 'anemometer' untuk sentimen publik pada pemilihan umum tahun 2024.
Hal itu disebabkan karena pemilihan sela itu adalah pemilihan yang dilaksanakan setahun setelah pemilihan kepala daerah pada bulan Juni tahun lalu, dan pemilihan terakhir sebelum gelaran pemilu ke-22 enam bulan mendatang.
Oleh karena itu, selisih suara dua digit pada pemilihan sela itu semakin menarik perhatian publik.
Partai Kekuatan Rakyat rupanya tercengang dengan kesenjangan sebesar 17% poin, lebih besar daripada yang diperkirakan.
Pimpinan partai yang berupaya semaksimal mungkin untuk pemilihan sela berjanji untuk menganalisis penyebab kekalahannya lalu melakukan reformasi.
Partai berkuasa itu akan mengadakan pertemuan darurat Dewan Tinggi pada hari Jumat (13/10) dan rapat umum anggota parlemen pada tanggal 15 Oktober mendatang untuk mengumumkan rencana reformasi.
Sementara itu Partai Demokrat Korea mendefinisikan kemenangannya dalam pemilihan sela kali ini sebagai penilaian keras masyarakat atas tindakan sembrono pemerintahan Yoon Suk Yeol.
Partai oposisi utama itu merendahkan diri dengan mengatakan bahwa dukungan dari masyarakat pada pemilihan sela kali ini adalah bentuk kesempatan yang diberikan masyarakat bagi partainya.
Partai Keadilan dan Partai Progresif yang mendapat suara di kisaran 1% dalam pemilihan sela menilai, hasil pemilihan sela untuk Kepala Distrik Gangseo di Seoul menjadi kesempatan untuk memastikan sentimen publik dalam mengadili pemerintahan Yoon Suk Yeol.