Pemerintah Kota Seoul memutuskan untuk menerapkan sistem deteksi kerumunan saat perayaan Halloween tahun ini, 1 tahun pasca insiden yang terjadi di wilayah Itaewon.
Sistem deteksi kerumunan tersebut merupakan sistem yang secara otomatis mendeteksi kerumunan melalui CCTV dan memberitahukan tanda-tanda bahaya.
Perangkat lunak analisis terhubung ke CCTV untuk mendeteksi kerumunan dengan mengukur jumlah orang per satuan luas secara otomatis. Kemudian memberitahukan situasinya kepada ruang situasi bencana dan keselamatan di distrik otonom, Pemerintah Kota Seoul, pemadam kebakaran, dan polisi jika kerumunan terdeteksi.
Untuk membangun sistem deteksi kerumunan, Pemerintah Kota Seoul berencana memilih 71 area di Seoul, di mana kerumunan diperkirakan berpotensi terjadi, dan memasang 909 buah CCTV deteksi kerumunan pada tahun ini.
Selain itu, Pemerintah Kota Seoul juga mengumumkan untuk meningkatkan efisiensi penanganan bencana, jumlah personel di ruang situasi bencana dan keselamatan, yang ditingkatkan menjadi 30 orang dari 11 orang sebelumnya.
Pemerintah Kota Seoul juga telah membentuk 'sistem pencerminan' di ruang situasi bencana dan keselamatan kota untuk mengetahui lokasi bencana di seluruh wilayah Seoul secara real time.
'Sistem pencerminan' adalah sistem dimana video yang diambil oleh petugas pemadam kebakaran di lokasi kejadian dan instruksi di lokasi ditampilkan di papan buletin besar, agar dapat dibagikan ke pemerintah kota secara real time.
Sejalan dengan hal tersebut, maka ruang situasi bencana dan keselamatan dibangun di 25 daerah otonom untuk memantau situasi bencana selama 24 jam non-stop.