Sehubungan dengan kritik terhadap materi radioaktif yang ditemukan di dalam makanan Jepang yang diimpor, pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa produk tersebut telah dikembalikan ke Jepang dan saat ini tidak ada makanan yang mengandung materi radioaktif di Korea Selatan. 

Wakil Menteri Urusan Maritim dan Perikanan Park Seong-hoon menyatakan pada hari Jumat (13/10) bahwa pihaknya telah memulangkan produk makanan yang mengandung materi radioaktif ke Jepang. Selanjutnya pemerintah telah memeriksa makanan Jepang yang diimpor, dan apabila ditemukan sedikit saja materi yang mengandung bahan radioaktif, maka pihaknya akan meminta surat sertifikasi untuk 17 jenis nuklida. 

Ditambahkan pula, apabila pihak tertentu tidak mencantumkan surat sertifikasi tersebut, maka produk itu akan dipulangkan kembali ke Jepang.

Menurut Park, sejauh ini sudah tidak ada lagi produk makanan dari Jepang yang mengandung materi radioaktif. Ditambahkan bahwa pemerintah tetap akan membatasi impor makanan Jepang seperti yang telah diterapkan saat ini. 

Sementara itu dalam data yang diserahkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Korea, total 77 ton makanan Jepang yang diimpor hingga bulan Agustus lalu sejak tahun 2014 mengandung materi radioaktif.

Pada tahun ini pun, materi radioaktif ditemukan di dalam 2,4 ton produk pengolahan hasil perikanan dan 0,3 ton jenis saus yang diimpor dari prefektur Shizuoka dan Aichi, namun daerah tersebut bukanlah wilayah larangan hasil perikanan.