Pemerintah Inggris pada hari Senin (16/10) waktu setempat menyampaikan bahwa pihaknya telah sepakat untuk memperpanjang insentif perpajakan dengan Korea Selatan, untuk periode tarif pajak yang rendah atau tanpa dikenai pajak dalam perdagangan bilateral selama dua tahun hingga 2025 mendatang.
Menurut Reuters, berakhirnya periode tersebut dijadwalkan akan memberlakukan tarif tinggi terhadap produk-produk ekspor Inggris ke Korea Selatan, seperti mobil, produk makanan dan minuman mulai 1 Januari mendatang.
Volume perdagangan tahunan antara kedua negara berjumlah sekitar 18 miliar pound atau 29,6 triliun won. Keduanya diperkirakan akan memulai perundingan mengenai perjanjian perdagangan baru pada akhir tahun ini.
Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Nigel Huddleston, mengatakan bahwa perpanjangan periode bebas tarif dapat saja memberikan kepastian bagi dunia usaha. Selanjutnya ia menyebut hal itu sebagai "kabar yang menggembirakan" bagi perusahaan-perusahaan Inggris yang dapat terus menjual barang-barang mereka ke Korea Selatan dengan penuh keyakinan.
Korea Selatan adalah pasar ekspor mobil terbesar ketujuh di Inggris sekaligus pemasok mobil asing terbesar ketiga di negara Eropa tersebut.
Kepala Eksekutif Badan Industri Perdagangan Mobil Inggris (SMMT) Mike Hawes menyatakan harapannya untuk dapat segera melihat negosiasi serta kesimpulan yang cepat dari perjanjian perdagangan baru, yang dinilai akan memberikan lebih banyak manfaat bagi sektor otomotif kedua negara, khususnya kendaraan listrik dan teknologi terkait.