Sehubungan dengan pengumuman pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berisikan informasi bahwa Korea Utara menyuguhkan senjata ke Rusia melalui pelabuhan Rajin, Korea Utara, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menegaskan bahwa hal itu adalah pengangkutan senjata maritim.  

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan menyatakan pada hari Senin (16/10), bahwa apabila mempertimbangkan jumlah pengangkutan kontainer yang mengandung peluru, maka jumlah tersebut sama dengan ratusan ribu peluru. 

Pemerintah Korea Selatan mengatakan bahwa transaksi senjata dengan Korea Utara merupakan bentuk pelanggaran resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB, serta mendesak Rusia untuk menjalankan tanggung jawab dan perannya sebagai negara anggota tetap DK PBB. 

Sementara itu, Korea Utara mengumumkan secara resmi bahwa Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov akan mengunjungi Korea Utara selama dua hari mulai hari Rabu (18/10) besok. 

Dua negara diperkirakan akan membahas kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang, langkah kerja sama militer antara dua negara, langkah manajemen terhadap tekanan dunia internasional atas kerja sama militer dua negara, dan lainnya.