Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Rabu (18/10) mendukung posisi Israel yang menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas ledakan mematikan yang terjadi pada hari Selasa (17/10) di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza. 

Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Biden mengatakan bahwa informasi yang ia lihat sejauh ini mengindikasikan bahwa bukan Israel tetapi "pihak lain" yang menyebabkan ledakan tersebut, dengan mengutip data Pentagon yang menunjukkan bahwa ledakan itu kemungkinan besar tidak disebabkan oleh serangan udara Israel.

Presiden juga mengatakan bahwa ia berencana untuk meminta Kongres menyediakan "paket dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pertahanan Israel" tanpa merinci lebih lanjut. Namun jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 100 miliar dolar dalam bentuk paket bantuan luar negeri, yang akan mencakup peningkatan bantuan untuk Israel, Ukraina, dan Taiwan.

Mengenai konflik terbaru, Biden memperingatkan agar tidak tersulut oleh kemarahan dengan mengatakan bahwa "sebagian besar warga Palestina bukanlah Hamas," dan bahwa "Hamas tidak mewakili rakyat Palestina."

Dia kemudian mengungkapkan rencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 100 juta dolar kepada Gaza dan Tepi Barat untuk membantu lebih dari 1 juta orang yang mengungsi akibat perang yang sedang berlangsung.

Biden juga menyatakan dukungannya terhadap "solusi dua negara" dan menekankan perlunya untuk "terus mencari jalan agar Israel dan rakyat Palestina dapat hidup dengan aman dan bermartabat serta damai."

Kerangka kerja yang diusulkan untuk solusi dua negara yang menyelesaikan konflik Israel-Palestina akan membentuk sebuah negara Palestina yang merdeka di samping Israel, yang menghasilkan dua negara untuk dua bangsa.