Kim Beom-su, pendiri Kakao Corporation dan saat ini menjabat sebagai kepala perusahaan Future Initiative Center, hadir untuk diperiksa oleh otoritas keuangan terkait dugaan manipulasi saham dalam akuisisi Kakao terhadap SM Entertainment. 

Sebelum diperiksa oleh Jasa Pengawas Keuangan (FSS) pada hari Senin (23/10), Kim tidak menjawab saat ditanya apakah ia mengakui tuduhan tersebut, namun mengatakan bahwa ia akan bekerja sama dengan baik dalam proses penyelidikan.

Manajemen perusahaan dicurigai menggelembungkan harga saham SM, salah satu perusahaan manajemen K-pop terbesar di Korea Selatan, dalam dugaan menghalangi tawaran pengambilalihan awal tahun ini oleh Hybe, perusahaan induk untuk agensi manajemen BTS, BigHit.

Setelah mengakuisisi 14,8% saham perusahaan dari pendiri SM, Lee Su-man, Hybe telah menawarkan untuk membeli saham dari pemegang saham kecil dengan harga 120 ribu won per saham.

FSS menduga Kakao bersekongkol dengan operator dana ekuitas swasta untuk menyuntikkan sekitar 240 miliar won, atau sekitar 177 juta dolar AS, ke pasar, sehingga melampaui harga penawaran tender yang ditetapkan oleh Hybe. Kakao juga dituduh gagal memenuhi pernyataan wajib tentang akuisisi saham mereka.

Hybe akhirnya menangguhkan penawaran tersebut ketika harga saham melebihi harga yang ditawarkan, sehingga Kakao dan anak perusahaannya, Kakao Entertainment, dapat bersama-sama mendapatkan hampir 40% saham di SM dan mendapatkan kendali manajemen.

Sementara itu pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah penahanan praperadilan untuk kepala investasi Kakao, Bae Jae-hyun, pada pekan lalu. Selanjutnya FSS diperkirakan akan menanyakan pendiri Kakao tentang seberapa banyak ia diberi pengarahan dalam proses tersebut dan perintah apa yang ia berikan.