Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi ditemukan di empat peternakan, setelah sebelumnya ditemukan di beberapa peternakan di Korea Selatan. Sehingga total jumlah kasus LSD di Korea Selatan kini meningkat menjadi 14 kasus.
Menurut Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Peternakan pada hari Senin (23/10), bahwa LSD dikonfirmasi di empat peternakan lain di wilayah Eumseong, Provinsi Chungcheong Utara, kota Gimpo Gyeonggi serta kota Dangjin dan kota Seosan di Provinsi Chungcheong Selatan.
Saat ini, terdapat total 6 kota dan kabupaten yang telah mengonfirmasi penyakit LSD pada sapi, yang menjadi sorotan bahwa tertularnya LSD itu hingga provinsi Chungcheong Utara, menyusul provinsi Cungcheong Selatan dan provinsi Gyeonggi yang terdeteksi pada hari Minggu (22/10) kemarin.
Pihak berwenang berpendapat bahwa munculnya penambahan kasus tersebut merupakan situasi yang serius. Demikian pihaknya berencana untuk memblokir penularan virus lebih lanjut melalui vaksinasi darurat dalam radius 10 kilometer dari peternakan yang terkena dampak.
Pihaknya tengah melanjutkan upaya pencegahan penularan virus secara intensif, termasuk semua ternak dari peternakan yang terkonfirmasi terjangkit telah dimusnahkan, namun laporan kasus dugaan terus berlanjut.
Oleh karena itu, pihak berwenang menetapkan wilayah provinsi Chungcheong, provinsi Gyeonggi dan kota Incheon sebagai zona berbahaya dan tetap mengendalikan pergerakan kendaraan dan staf peternakan di wilayah-wilayah tersebut.
LSD adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi melalui serangga penghisap darah seperti nyamuk, caplak, dan lalat.