Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berulang kali memperbarui tuntutannya untuk gencatan senjata segera di Gaza dalam pertemuan tingkat tinggi badan internasional tersebut pada hari Selasa (24/10) waktu setempat. 

Dalam sesi sidang Dewan Keamanan, Guterres mengutuk keras kelompok militan Palestina, Hamas atas serangan dan penculikan warga sipil. Pada saat yang sama, ia juga menekankan, "penting untuk menyadari bahwa serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa. Rakyat Palestina telah menjadi sasaran pendudukan yang menyesakkan selama 56 tahun sejak Israel menduduki jalur Gaza pada tahun 1967."  

Komentar Sekretaris Jenderal tersebut memicu kemarahan Israel yang menyebut bahwa pidato itu sangat mengejutkan.  

Menanggapi hal itu, pemerintah Korea Selatan mendesak pemberian bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, sekaligus menyatakan posisinya untuk mendukung pembentukan kedua negara dalam mencegah penderitaan lebih lanjut.

Sidang Dewan Keamanan PBB kali ini yang dihadiri oleh para Menteri Luar Negeri, bukan duta besar dari sejumlah negara, merupakan kesempatan untuk mengonfirmasi posisi masing-masing yang berbeda dari melihat kemajuan pembicaraan mengenai perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.