Serangan Israel yang semakin menggila di Gaza, termasuk fasilitas militer dan warga sipil, menyebabkan dampak yang tragis khususnya anak-anak dan dinyatakan kondisinya sangat parah. Hingga saat ini, sebanyak 2.360 anak tewas dalam serangan Israel ke jalur Gaza. 

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah melakukan serangan intensif ke perumahan di jalur Gaza Selatan pada hari Selasa (24/10) waktu setempat, mengakibatkan tewasnya lebih dari 700 penduduk Gaza. 

Hamas mengklaim bahwa serangan tersebut menghantam kamp pengungsi, rumah sakit, dan sekolah dimana warga berlindung. Terlebih lagi dampak bagi anak-anak yang lebih besar dalam serangan tersebut. 

Sebanyak 7.200 orang tewas di kedua negara sejak konflik bersenjata antara Hamas dan Israel pecah. 

UNICEF melaporkan hasil survei bahwa sekitar 400 anak tewas atau cedera di jalur Gaza setiap hari. Ditambahkan, bahwa sekitar 30 anak Israel pun meninggal dunia dan bahkan puluhan anak diculik oleh Hamas. 

Menurut PBB, di antara 30 rumah sakit di jalur Gaza, sebanyak 12 rumah sakit terpaksa ditutup karena kekurangan bahan bakar hingga obat-obatan.

Badan Bantuan untuk Pengungsi Palestina membeberkan bahwa, kegiatan bantuan untuk mengirimkan air dan obat-obatan ke Jalur Gaza pun terpaksa berhenti mulai malam ini karena kekurangan bahan bakar.

Meski demikian, pihak Israel tetap melakukan blokade untuk pasokan bahan bakar ke Gaza, dengan mengklaim bahwa Hamas tengah menyimpan sebanyak 50.000 liter bahan bakar.