Militer Israel pada hari Kamis (26/10) waktu setempat dilaporkan melakukan serangan tengah malam dalam skala yang relatif besar di Jalur Gaza, basis faksi politik bersenjata Palestina, Hamas.
Laporan itu dikeluarkan tidak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan melalui siaran televisi bahwa Israel sedang mempersiapkan pertempuran darat.
Dengan mulainya serangan tengah malam itu, maka Israel diperkirakan mengambil langkah-langkah untuk melancarkan perang darat skala besar, sebagai awal perang.
Militer Israel mengonfirmasi telah mengerahkan pasukan militer ke Jalur Gaza tadi malam dengan menulis pada akun X, pada hari Kamis (26/10) bahwa pihaknya melakukan operasi di Gaza Utara sebagai persiapan untuk tahap pertempuran berikutnya.
Menurutnya, tank dan infanteri militer Israel menargetkan banyak teroris, infrastruktur, dan lokasi peluncuran rudal anti-tank, serta para prajurit menyelesaikan misi mereka lalu kembali ke wilayah Israel.
Militer Israel mengunggah video berdurasi 1 menit 9 detik yang menunjukkan beberapa tank bergerak dan target meledak di pinggiran kota setelah penembakan.
Mengutip siaran radio militer Israel, Reuters melaporkan bahwa serangan yang dilakukan tadi malam adalah operasi infiltrasi serupa dengan skala terbesar ke Gaza selama perang yang dimulai dengan serangan mendadak oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu.
Media Israel, Time of Israel (TOI) menjelaskan sebutan militer Israel, bahwa 'pertempuran tingkat berikutnya' merujuk pada serangan darat habis-habisan.
Ini berarti bahwa pekerjaan awal untuk menghilangkan posisi pertahanan Hamas yang terletak di pinggiran Jalur Gaza sedang dilakukan sebelum pasukan darat dikerahkan secara penuh, atau serangan tersebut mungkin bersifat pengintaian atau eksplorasi yang kuat untuk menentukan tingkat pertahanan Hamas.