Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Politik

NIS: Korut Dukung Palestina, Peluncuran Satelit Ke-3 Hampir Siap

Write: 2023-11-02 15:50:47Update: 2023-11-02 15:57:06

NIS: Korut Dukung Palestina, Peluncuran Satelit Ke-3 Hampir Siap

Photo : YONHAP News

Badan Intelijen Nasional (NIS) telah menyuarakan keprihatinannya bahwa Korea Utara akan secara aktif mendukung Palestina dalam perang antara kelompok militan Hamas dan Israel. 
 
Anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Yoo Sang-bum, yang juga merupakan anggota senior Komite Intelijen Majelis Nasional, mengatakan bahwa NIS menyampaikan temuan itu dalam sebuah inspeksi parlemen yang berlangsung secara tertutup pada hari Rabu (01/11).

Yoo menyebut NIS telah memperoleh informasi intelijen yang menunjukkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menginstruksikan berbagai lembaga untuk menemukan cara mendukung Palestina secara komprehensif dalam perang antara Israel dan Hamas. 

Dimana NIS percaya bahwa karena Pyongyang memiliki sejarah mengekspor senjata anti-tank dan berbagai peluncur roket ke Hamas dan Hizbullah, maka Korea Utara dapat mencoba untuk menjual senjata kepada kelompok-kelompok militan di wilayah tersebut dan negara-negara ketiga.

Menurut NIS, penjualan senjata seperti itu akan menambah upaya penyelundupan yang ditingkatkan oleh Korea Utara serta perampasan dari rakyatnya sendiri, karena rezim itu berusaha mendanai kemajuan pengembangan senjata nuklir dan rudal.

Badan tersebut juga mengatakan bahwa Korea Utara telah mengirimkan lebih dari satu juta peluru artileri ke Rusia dalam 10 kali pengiriman sejak awal Agustus ketika negara tetangganya di utara itu terus melancarkan perang di Ukraina.

Sebagai imbalan atas dukungan tersebut, Moskow diyakini telah memberikan bantuan teknis untuk upaya ketiga Pyongyang untuk meluncurkan roket yang membawa apa yang diklaimnya sebagai satelit pengintai militer.

NIS mengatakan bahwa persiapan peluncuran tampaknya sudah dalam tahap akhir dan kemungkinan besar akan berhasil, tetapi menambahkan bahwa Korea Utara masih kekurangan dana dan pengembangan teknologi.

Kekurangan itu bertanggung jawab atas ketidakmampuan rudal antarbenua rezim itu untuk memasuki atmosfer, serta terhentinya kemajuan teknologi yang berkaitan dengan hulu ledak ganda. 

Untuk mendanai program rudal dan nuklirnya, Korea Utara telah menyelundupkan sekitar 1.800 kilogram emas dengan nilai sekitar 110 juta dolar tahun ini, dan juga melakukan pencurian siber yang berhasil meraup sedikitnya 3,45 juta dolar sebelum akhirnya dibekukan oleh badan mata-mata Korea Selatan bersama dengan FBI di AS.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >