Sehubungan dengan analisis Badan Intelijen Nasional Korea Selatan yang berisi laporan bahwa Korea Utara mengirimkan amunisi dengan jumlah besar kepada Rusia dan menerima bantuan teknologi satelit pengintai militer sebagai balasan, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya menyampaikan keprihatinan dan pernyataan pemerintah Korea Selatan kepada Rusia. 

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan pada hari Kamis (02/11) bahwa pihaknya terus menyampaikan keprihatinan terkait transaksi senjata antara Korea Utara dan Rusia melalui berbagai saluran diplomasi. 

Juru Bicara Kemenlu Lim Soo-suk juga menyatakan pihaknya terus memantau pergerakan Korea Utara terkait peluncuran satelit pengintai militer, termasuk kerja sama antara Korea Utara dan Rusia melalui kerja sama yang erat dengan negara aliansi termasuk Amerika Serikat. 

Jubir Lim menambahkan bahwa kerja sama transaksi antara Korea Utara dan Rusia jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, sehingga akan mengambil langkah lanjutan melalui kerja sama dengan dunia internasional.