Korea Electric Power Corporation (KEPCO), perusahaan penyedia listrik Korea Selatan mengumumkan pada hari Rabu (08/11) rencana penyesuaian tarif listrik. Dimana tarif untuk pelanggan rumah tangga dan usaha kecil akan dibekukan, sementara tarif listrik yang digunakan secara massal oleh sektor industri akan naik rata-rata 10,6 won per kilowatt.
Terdapat sekitar 42.000 pengguna listrik di sektor industri yang akan diterapkan kenaikan tarif, yang sebagian besar adalah perusahaan besar, menguasai 0,2% dari total jumlah pengguna daya listrik. Namun dari segi konsumsi daya listrik, jumlahnya mencapai 48,9%, atau hampir setengah dari total konsumsi listrik, sehingga diharapkan dapat membantu mengatasi defisit KEPCO.
Perusahaan penyedia listrik Korea itu memperkirakan kenaikan tarif kali ini akan meningkatkan keuntungan sebesar 400 miliar won pada tahun ini, dan sebanyak 2,8 triliun won pada tahun depan.
Dijelaskan pula bahwa akibat meroketnya harga bahan bakar global, defisit kumulatif pada 2021 hingga tahun ini tercatat 47 triliun won, demikian kenaikan tarif kali ini tidak bisa dihindari.
Namun meski demikian pihaknya telah memutuskan untuk membekukan tarif listrik untuk rumah tangga dan pengusaha kecil di tengah perlambatan ekonomi yang terus berlanjut belakangan ini. Penyesuaian tarif selanjutnya akan dipertimbangkan setelah tren nilai tukar mata uang dan harga bahan baku internasional ditinjau ke depannya.