Institut Pengembangan Nasional Korea (KDI) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun depan menjadi 2,2% dari 2,3%.
Dalam 'Prospek Perekonomian Semester Kedua Tahun 2023' yang diumumkan pada hari Kamis (09/11), KDI menyatakan bahwa perekonomian Korea Selatan akan tumbuh sebesar 2,2% pada tahun 2024. Dengan pemulihan bertahap yang berpusat pada ekspor, meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan permintaan domestik.
Angka itu lebih rendah 0,1% poin dibandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi tahun depan yang dinyatakan KDI pada bulan Mei lalu.
Perkiraan KDI lebih rendah daripada perkiraan pemerintah yang menyatakan 2,4%, namun sedikit lebih tinggi daripada perkiraan OECD yang menyatakan 2,1%.
IMF, Bank Sentral Korea (BOK), dan Bank Pembangunan Asia (ADB) sempat menyatakan perkiraan yang sama dengan KDI.
Tingkat pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun ini diturunkan menjadi 1,4%, turun 0,1 % poin dari perkiraan yang disampaikan KDI pada bulan Mei lalu.
KDI menjelaskan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi tahun depan akan sedikit melebihi tingkat pertumbuhan potensial yang diperkirakan sekitar 2% karena efek dari rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi tahun ini, 1,4%.
Namun, KDI memperkirakan ekonomi Korea Selatan akan mulai pulih secara bertahap di tahun depan.
KDI juga memandang bahwa harga konsumen diperkirakan naik 3,6% tahun ini dan 2,6% tahun depan.
Menurutnya, tingkat inflasi tahun depan cenderung menurun akibat lambatnya pertumbuhan permintaan domestik.
Sebagai unsur risiko bagi perekonomian Korea Selatan, KDI menyebut meningkatnya konflik geopolitik di Timur Tengah dan risiko penurunan tajam di pasar real estat Cina.
KDI memperkirakan jumlah pekerja akan bertambah 320.000 orang pada tahun ini dan 210.000 pada tahun depan.
Tingkat pengangguran diperkirakan meningkat sebesar 0,3 % poin dari 2,7% tahun ini, menjadi 3,0% tahun depan.