Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menggelar pertemuan tingkat tinggi diplomasi di Seoul dan membahas langkah-langkah untuk menanggulangi kerja sama Korea Utara dan Rusia di bidang militer.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengadakan konferensi pers bersama usai pertemuan Menteri Luar Negeri Korea Selatan dan AS di Seoul pada hari Kamis (09/11).
Dalam konferensi pers bersama itu, Blinken mengatakan bahwa pihaknya memandang Korea Utara menyediakan peralatan militer kepada Rusia, sementara Rusia memberikan dukungan teknis untuk program militer Korea Utara.
Blinken mengatakan bahwa Korea Selatan dan AS sangat mengkhawatirkan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia.
Dilanjutkan, bersama Korea Selatan dan negara-negara berkepentingan, AS tetap berupaya menemukan percobaan Rusia untuk memperoleh senjata dari Korea Utara dan memberikan teknologi militer ke Korea Utara.
Blinken juga mengungkapkan, bersama Park Jin, dia telah membahas langkah-langkah tambahan untuk menekan Rusia agar tidak memberikan teknologi militer kepada Korea Utara hingga melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kedua Menteri Luar Negeri itu menegaskan bahwa Cina harus mengambil peran dalam membangun kondisi di mana kerja sama militer Korea Utara dan Rusia membuat wilayah Asia Timur Laut tidak stabil dan ancaman Pyongyang semakin meningkat.
Menteri Park Jin mengatakan, di tengah meningkatnya krisis keamanan di Eropa akibat Perang Ukraina, kerja sama militer dan transaksi persenjataan antara Korea Utara dan Rusia di Asia Timur Laut tidak akan membantu keuntungan negara Cina.
Dengan menyebut pengaruh Cina terhadap Korea Utara, Blinken menegaskan bahwa Cina harus mempengaruhi Pyongyang agar menghentikan perbuatannya yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab.