Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Minggu (12/11) bertemu dengan para pejabat tinggi pertahanan Amerika Serikat dan menyerukan kesiapan postur pertahanan gabungan antara Korea Selatan dan AS yang lebih tegas.
Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan Lee Do-woon mengatakan dalam pernyataan tertulisnya pada hari Senin (13/11), bahwa Presiden Yoon telah mengadakan pertemuan dan jamuan makan malam dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Charles Brown, yang sedang berada di Seoul untuk Pertemuan Konsultatif Keamanan (SCM) tahunan antara Korea Selatan dan AS.
Dalam pertemuan tersebut, Yoon dilaporkan melontarkan bahwa Korea Utara justru terlibat dalam perang di Ukraina dan konflik bersenjata Israel-Hamas baik secara langsung maupun tidak langsung.
Selanjutnya Yoon juga menyerukan sikap pertahanan gabungan Korea Selatan dan AS yang lebih waspada, agar mampu dengan cepat dan tegas dalam membalas setiap provokasi yang dilakukan Pyongyang, seperti serangan mendadak oleh Hamas.
Dengan menyebut bahwa sejak kedua negara meluncurkan Kelompok Konsultatif Nuklir (NCG) pada bulan Juli lalu, kedua pihak telah bekerja sama dengan erat untuk berbagi informasi, membangun sistem konsultasi, serta memperkuat kemampuan perencanaan dan pelaksanaan bersama. Ia juga menilai positif atas tindakan cepat penempatan aset-aset strategis AS.
Dalam menanggapi hal itu, Menteri Austin dilaporkan mengatakan bahwa Presiden Joe Biden memiliki niat kuat untuk lebih mengembangkan hubungan aliansi Korea Selatan dan AS, dengan menegaskan kembali komitmen kuat Washington untuk melindungi Korea Selatan dengan mengerahkan semua kemampuan militer AS.