Presiden Yoon Suk Yeol memutuskan untuk melarang aksi 'short-selling' saham, hingga langkah-langkah perbaikan fundamental dirancang.
Memimpin rapat Kabinet pada hari Selasa (14/11), Yoon mencatat larangan sementara yang diberlakukan pada pekan lalu itu bertujuan untuk mencegah gangguan pasar ilegal, dan melindungi pasar saham domestik, serta sekitar 14 juta investor individu.
Menanggapi kekhawatiran bahwa larangan tersebut dapat menghambat upaya negara ini untuk masuk ke dalam indeks pasar negara maju Morgan Stanley Capital International, Yoon berpendapat bahwa pembiaran lebih lanjut terhadap short-selling ilegal akan menyebabkan kerugian yang lebih besar pada investor dan juga membahayakan kepercayaan di pasar.
Presiden mendesak regulator keuangan negara untuk segera mengambil langkah lanjutan untuk membasmi praktik-praktik ilegal tersebut dan melindungi investor ritel.
Yoon juga meminta Majelis Nasional untuk segera meloloskan rancangan undang-undang mata pencaharian, dengan menyebutkan salah satu rancangan undang-undang yang diajukan pada bulan Maret lalu yang bertujuan untuk merenovasi kota-kota yang sudah tua di daerah ibukota.