Para kepala pertahanan dan perwakilan dari Korea Selatan beserta 17 negara anggota Komando PBB (UNC) mengadakan pertemuan perdana di Seoul pada hari Selasa (14/11). 

Dalam pesan ucapan selamat, Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa UNC merupakan sumber kekuatan yang mempertahankan negara, dan menambahkan bahwa UNC tidak hanya mempertahankan Perjanjian Gencatan Senjata Perang Korea, tetapi juga menawarkan kekuatan militer gabungan dari negara-negara sahabat dalam keadaan darurat tanpa resolusi Dewan Keamanan PBB.

Menteri Pertahanan Shin Won-sik mengatakan pertemuan hari Selasa diselenggarakan sebagai kesempatan bagi para peserta untuk menunjukkan kekuatan gabungan masyarakat internasional terhadap ancaman keamanan Korea Utara dan untuk lebih memperkuat solidaritas mereka.

Dalam sebuah peringatan kepada Korea Utara, Menteri Shin mengatakan bahwa invasi ilegal lainnya ke Korea Selatan oleh Korea Utara akan direspons dengan pembalasan yang kuat bersama UNC sebagai garda terdepan.

Sementara itu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, mengecam keras Cina dan Rusia karena membantu pengembangan rudal rezim Korut melalui penghindaran resolusi dan sanksi DK PBB, sambil mengungkapkan keprihatinan besar atas perluasan kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow.

Negara-negara yang hadir diharapkan akan mengeluarkan pernyataan bersama, dimana DK PBB akan berjanji untuk secara kolektif menanggapi setiap kembalinya permusuhan atau serangan bersenjata di Semenanjung Korea yang mengancam keamanan Korea Selatan.