Proses investigasi kasus kematian seorang guru SD di Distrik Seocho, Seoul yang diduga bunuh diri, telah diselesaikan oleh polisi. Rampungnya investigasi tersebut karena polisi tidak menemukan adanya bukti yang kuat atas tuduhan orang tua pelajar dari guru tersebut yang disebut sebagai salah satu penyebab kematian guru itu.
Kantor Polisi Distrik Seocho Seoul menyatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan proses investigasi kasus, karena tidak menemukan adanya kesalahan orang tua seperti gangguan yang langsung dengan guru tersebut, kekerasan, ancaman, pemaksaan, dan lainnya.
Pada tanggal 18 Juli lalu, seorang guru di sekolah tersebut ditemukan meninggal dunia, dan kemudian diinformasikan bahwa guru itu mengalami tekanan dan gangguan dari orang tua murid.
Menurut polisi, pihaknya telah memanggil pihak-pihak terkait untuk diperiksa sebanyak 68 orang termasuk keluarga korban, rekan guru, kenalan, orang tua pelajar dari guru, dengan mengambil data dari isi pembicaraan melalui telepon, ipad, komputer, catatan harian, dan lainnya.
Ditambahkan pula, pihak kepolisian juga telah membentuk komisi pemeriksaan kasus kematian guru tersebut untuk pemeriksaan yang objektif, dengan menghadirkan para ahli seperti dokter, pengacara, serta ahli forensik.
Polisi menyatakan bahwa mendiang guru tersebut mengambil pilihan di luar kendali akibat stres dan masalah psikologis pribadi setelah menjadi guru pada tahun lalu.