Terdapat spekulasi bahwa Rusia kemungkinan besar membantu Korea Utara dalam mengembangkan mesin bahan bakar padat untuk rudal balistik jarak menengah barunya, yang dinyatakan telah selesai menjalani pengujian darat.
Pakar rudal asal Jerman, Dr. Robert Schmucker, mengklaim dalam wawancara dengan Radio Free Asia (RFA) AS pada hari Rabu (15/11) waktu setempat, bahwa mesin bahan bakar padat rudal balistik jarak menengah Korea Utara kemungkinan dibuat dengan teknologi Rusia.
Dr. Schmucker menyatakan bahwa uji coba pelepasan darat mesin bahan bakar padat tersebut biasanya memerlukan puluhan uji coba untuk mencapai kesuksesan, namun Korea Utara mengumumkan bahwa mereka telah berhasil tanpa melalui proses tersebut. Menurutnya, hal itu tidak mungkin terjadi tanpa bantuan eksternal.
Senior peneliti Bruce Bennett dari Institut Riset Rand Amerika Serikat (AS) juga menyatakan, jika melihat kemiripan antara rudal balistik pendek Korea Utara (KN-23) dan rudal balistik pendek Rusia bernama 'Iskander', kemungkinan mesin bahan bakar padat rudal balistik jarak menengah tersebut meniru teknologi Rusia.
Sementara itu, sebagian pakar menganalisis uji coba mesin bahan bakar padat Korea Utara kali ini menargetkan Korea Selatan, AS, dan Jepang.
Jeffrey Lewis, seorang pakar rudal AS selaku Direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Institut Studi Internasional Middlebury memaparkan kepada Voice of America (VOA) pada hari Rabu (15/11) bahwa Korea Utara sedang mengalihkan sebagian besar kekuatan rudalnya dari propulsi cair ke propulsi padat, dan hal itu memungkinkan Korea Utara untuk menargetkan kekuatan militer AS di Jepang dan Guam.
Seorang ahli rudal AS lainnya, Robert Peters yang meneliti tentang penahanan nuklir dan pertahanan misil menilai bahwa melalui uji coba tersebut, Korea Utara berniat menyampaikan pesan politik kepada Korea Selatan, AS, dan Jepang karena jangkauan rudalnya mencakup wilayah sekutu AS di Korea Selatan, Guam, Jepang, dan wilayah Pasifik Barat.
Sebelumnya, media pemerintah Korea Utara, Agensi Berita Sentral Korea, melaporkan bahwa Biro Umum Rudal Korea Utara telah berhasil mengembangkan mesin bahan bakar padat berdaya tinggi untuk rudal balistik jarak menengah baru, dan melakukan uji coba pelepasan darat untuk roket tahap 1 dan 2 pada tanggal 11 dan 14 November lalu.