Korea Utara diyakini telah berhasil menempatkan satelit mata-mata militernya di orbit yang diluncurkan pada hari Selasa (21/11). Badan Intelijen Nasional Korea (NIS) meyakini satelit mata-mata itu telah mencapai orbit dengan sukses. 

Badan itu memberikan penilaian terbarunya kepada anggota Komite Intelijen Parlemen dalam sebuah pertemuan pada hari Kamis (23/11).

Menurut anggota parlemen dalam sesi tersebut, NIS yakin bahwa bantuan Rusia berkontribusi dalam kesuksesan peluncuran satelit Korea Utara ke orbit. 

NIS dilaporkan telah menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Pyongyang memberi Moskow cetak biru dan data lain terkait kendaraan peluncurannya yang digunakan dalam dua upaya sebelumnya, dan kemudian mendapat tanggapan dari Rusia.

Badan intelijen tersebut juga melaporkan kepada anggota parlemen bahwa Pyongyang sedang dalam tahap awal pengembangan mesin berbahan bakar padat untuk rudal balistik antarbenua (ICBM).

NIS melanjutkan pihaknya menilai bahwa kemungkinan uji coba nuklir pada tahun 2023 tidak begitu besar. Namun hal itu bergantung pada keputusan pemimpin Kim Jong un, yang bisa berpotensi melakukan uji coba nuklir kapan saja termasuk di tahun 2024 mendatang.